Biografi Mikhail Kalashnikov - Pembuatan Senjata AK-47
Mikhail Kalashnikov (Pembuat AK-47) lahir 10 November 1919 di desa
Kurya, Uni Soviet dari keluarga petani miskin. Di usia 19 tahun,
Kalashnikov ikut wajib militer dan bergabung dengan Resimen Tank ke-24,
Divisi Tank ke-12 dimana ia menamatkan sekolah mekanik tank dan menjadi
montir-pengemudi tank dan mencapai pangkat sersan senior (komandan
tank). Pada Oktober 1941, dalam peperangan sengit di Bryansk,
Kalashnikov terluka parah dan harus dirawat di rumah sakit.
Ketika di rumah sakit inilah ia memiliki ide untuk merancang sebuah
senapan submesin. Kemampuan Kalashnikov sebagai perancang mengundang
perhatian. Ia sempat bekerja di Moscow Aviation Institute. Mulai tahun
1942, Kalashnikov bekerja di Central Research Small Arms Range of the
Main Ordnance Directorate of the Red Army.
Pada saat yang sama, tentara Uni Soviet tertarik dalam mengembangkan
senapan serbu efektif yaitu M1943 singkat bulat. Senjata pertama yang
dipresentasikan oleh Sudayev pada tahun 1944, namun dalam ujicoba
ternyata senjata itu terlalu berat. Sebuah kompetisi desain baru
diadakan dua tahun kemudian di mana Kalashnikov dan tim desain ikut
dalam kompetisi tersebut.
Selama beberapa tahun Kalashnikov terus bekerja mewujudkan rancangannya
dengan memperbaiki dan mengkombinasikan berbagai elemen senjata otomatis
dan senapan serbu yang telah ada pada saat itu. Inovasinya pertama
adalah pemakaian peluru pendek 7,62×39 mm. ”Lebih kecil dan ringkas,”
kata Paul Cornish, seorang kurator senjata di Imperial War Museum,
London, Inggris. Pilihan gas juga bisa dipakai sebagai tenaga penggerak
senjata ini. Gas bisa didaur ulang ke dalam piston dan digunakan untuk
pengisian peluru berikutnya. Jadi senjata itu bekerja dengan prinsip
yang sama seperti senapan mesin.Kedua hal itu, ditambah desain yang
sangat sederhana merupakan kegeniusan Kalashnikov.Sampai kemudian di
tahun 1947 lahirlah senapan AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova
model 1947).
Pada tahun 1949, AK-47 menjadi senapan standar tentara Merah Soviet.
Selama Perang Dingin, AK-47 (dan generasi Kalashnikov berikutnya, AKM)
digunakan oleh tentara komunis di seluruh dunia. Soviet juga menyalurkan
senjata ini ke kelompok-kelompok militan dan gerilyawan sayap kiri yang mendukung kepentingan Soviet.
Sampai kini AK-47 menjadi senjata paling populer di dunia. Diperkirakan
sekitar 100 juta AK-47 beredar di seluruh dunia. Namun, Kalashnikov
mengaku tidak mendapat penghasilan uang dari hal ini, penghasilannya
hanya berasal dari uang pensiun.
Kalashnikov telah menciptakan senjata dengan desain yang sederhana,
mudah diproduksi secara massal, mudah digunakan bahkan oleh tentara yang
kurang terlatih tanpa kehilangan kemampuannya untuk mematikan.
Sifat-sifat ini membuat AK-47 menjadi senjata yang efektif dan andal
bagi paramiliter dan dalam peperangan kota.
AK-47 menjadi simbol revolusi dan bahkan beberapa negara mencantumkan
gambar AK-47 sebagai bagian dari lambang negara. Nama Kalashnikov juga
digunakan untuk berbagai barang seperti payung, pisau dan vodka.
Kalashnikov sering ditanya apakah ia merasa bersalah hasil ciptaannya
digunakan dalam berbagai konflik berdarah. Namun ia berkilah dengan
berkata,”Tujuan saya menciptakan senjata adalah untuk membela tanah air
saya. Bukan salah saya jika Kalashnikov menjadi terkenal di dunia dan
digunakan di daerah konflik. Yang harus disalahkan adalah kebijakan
negara-negara tersebut bukan perancang senjatanya”. Ia juga berkata
bahwa ia tidak tahu bagaimana senjata ciptaannya bisa ada di tangan para
teroris dan bandit. Ia bangga dengan hasil karyanya meski ia mengaku
akan lebih senang seandainya bisa membuat mesin yang dapat membantu
petani, misalnya mesin pemotong rumput.
AK-47 kepanjangan dari Avtomat Kalashnikova 47. 47 adalah tahun dimana
senjata tersebut dibuat. Senjata ini sangat legendaries, sangat digemari
baik tentara, militant, gangster, teroris atau perampok sekalipun.
Bagaimana tidak, senjata ini sangat mudah sekali digunakan bahkan anak
kecilpun bisa mengoperasikan senjata ini. AK-47 sangat tangguh digunakan
dalam medan perang apapun, meskipun senjata ini terisi pasir masih
tetap bisa keluar pelurunya bila ditembakkan, meskipun juga terisi
Lumpur senjata ini juga masih bisa ditembakkan. Bahkan dalam sebauh
artikel ditulis selama dalam perang dingin, 9 dari 10 orang tewas karena
diterjang oleh peluru ini. Inilah senjata pemusnah masal yang
sesungguhnya. Harga AK-47 juga sangat murah, mungkin sama nilainya
dengan harga sebotol brandy bermutu tinggi.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Mikhail Kalashnikov meninggal di sebuah
rumah sakit di Izhevsk , ibukota republik Udmurtia di mana dia tinggal,
Kalashnikov telah dirawat di rumah sakit selama sebulan terakhir dengan
masalah kesehatan yang tidak diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar